Senin, 15 Juni 2015

Puasa Gaya Rasulullah S.A.W



Pembaca yang dirahmati Allah, Ramadhan yang kita nanti-nantikan telah tiba untuk sekali lagi kita berada di dalamnya. Ini tanda Allah masih sayang kepada hamba-hambanya dengan memberi sekali lagi peluang untuk kita bertemu dengan bulan yang penuh keberkatan ini.
Bulan Ramadhan merupakan sekolah keimanan dan bengkel yang sangat manjur bagi orang yang mengetahuinya.  Persoalannya; bagaimana tips-tips yang diajar oleh Rasulullah SAW untuk puasa kita dinilai tinggi oleh Allah l ? Mari kita telusuri satu persatu.
Ikhlas
Ikhlas merupakan fondasi pertama diterimanya suatu amalan ibadah seorang hamba. Dalam ibadah puasa secara khusus Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من صام رمضان إيمانا واتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه
“Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan karena keimanan dan mengharap pahala Allah, maka akan diampunilah dosanya yang telah lalu.” (HR. bukhori dan Muslim)
Demikian pula dalam setiap amal ibadah kita, marilah kita ikhlaskan murni hanya untuk Allah semata sehingga kita tidak mengharapkan selain Allah. Ingatlah bahwa sebesar apa pun ibadah yang kita lakukan tetapi bila tidak ikhlas mengharapkan wajah Allah maka sia-sia belaka tiada berguna.
Dalam sebuah hadis riwayat Imam Muslim no. 1905 dikisahkan bahwa tiga golongan yang pertama kali dicampakkan oleh Allah adalah mujahid, pemberi shodaqoh, dan pembaca Alquran. Perhatikanlah, bukankah jihad merupakan amalan yang utama?! Bukankah shodaqoh dan membaca Alquran merupakan amalan yang sangat mulia? Namun, kenapa mereka malah dicampakkan ke neraka?! Jawabannya, karena mereka kehilangan keikhlasan dalam beramal.

Rasulullah S.A.W Bersahur
Rasulullah menganjurkan kita untuk bersahur sebelum aktifitas menahan diri dari makan dan minum di siang hari dimulakan. Bagaimana Rasulullah s.a.w bersahur ? Bersahur bukanlah dilakukan ditengah malam, tetapi ia dilakukan di awal pagi, yaitu waktu yang sangat hampir menjelang waktu solat subuh. Bersahur juga memberi kesegaran untuk kita menghabiskan hari siang kita dengan berpuasa. Dari Anas Bin Malik r.a, Rasulullah s.a.w bersabda: Bersahurlah karena pada sahur itu terdapat keberkatan.(HR: al-Bukhari)
Rasulullah s.a.w juga menekankan kepada kita untuk bangun bersahur karena ia adalah salah satu dari ciri-ciri bersahur orang Islam. Sabdanya: bermaksud: Perbedaan antara puasa kami dengan puasa ahlu al-Kitab adalah makan sahur (HR: Muslim)
Rasulullah Menyegerakan Berbuka 
Tidak melewat-lewatkan berbuka puasa adalah salah satu tips berpuasa yang di ajar oleh Rasulullah. Ini karena, perbuatan itu sangat mendatangkan kebaikan untuk mereka yang menahan diri dari makan dan minum. Manusia itu akan terus berada dalam kebaikan selagi mana dia menyegerakan berbuka puasa.(al-Bukhari & Muslim)
Perbuatan melambat-lambatkan berbuka puasa adalah salah satu perbuatan yang dilarang oleh Rasulullah s.a.w. Masyarakat kita sering melihat perkara ini sebagai satu isu remeh.
Apa yang terjadi dalam rata-rata masyarakat kita pada umumnya, ketika masuknya waktu solat maghrib (waktu untuk berbuka puasa), mereka masih lagi berada toko atau bazar-bazar ramadhan untuk membeli belanjaan mereka.Penjual masih lagi melayani pelanggan tanpa terus berbuka walaupun azan maghrib telah berkumandang. Ibu-ibu di rumah pula masih berada di dapur menyiapkan kelengkapan berbuka puasa ketika azan maghrib bergema.
Melewat-lewatkan berbuka puasa adalah amalan Yahudi dan Kristian. Persiapan seharusnya dilakukan dengan segera agar seruan Rasulullah s.a.w untuk kebaikan umatnya dapat diamalkan sebaiknya. Rasulullah telah bersabda di dalam satu haditsnya yang diriwayatkan oleh Abu Daud & Ibn Majah yang sanadnya berstatus hasan seperti yang dinilai oleh al-Albani r.h yang bermaksud: Agama ini akan sentiasa zahir (jelas) selagi mana umatnya menyegerakan berbuka puasa, ini karena orang-orang Yahudi dan Kristiani, mereka melewat-lewatkannya.  
Berbuka dengan beberapa biji kurma 
Antara kaedah yang diajarkan oleh Rasulullah s.a.w adalah memulakan memakan beberapa biji kurma basah ketika berbuka puasa. Ini untuk memudahkan dirinya bersolat dalam keadaan tidak terlalu kenyang. Pernah diriwayatkan dari Anas Bin Malik, seperti yang diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi yang bermaksud: Rasulullah s.a.w apabila baginda berbuka puasa, baginda berbuka dengan beberapa biji kurma basah sebelum solat. Jika tiada kurma basah, baginda berbuka dengan kurma kering. Jika tiada kurma kering, baginda berbuka dengan beberapa teguk air. 
Ini adalah sunnah Rasulullah s.a.w. banyak diantara kita yang sering meninggalkan sunnah ini. Mereka menyegerakan berbuka puasa serta makan dan minum sehingga kekenyangan lalu melewatkan bersolat maghrib. Rasulullah makan dengan beberapa biji kurma, kemudian bersolat. Apabila Rasulullah s.a.w terasa lapar, Rasulullah s.a.w makan selepas beliau sholat.
Tidur Qailulah
Nabi s.a.w mengajarkan kepada kita agar tubuh kita sentiasa dalam keadaan prima ketika berpuasa di siang hari dan bersemangat melakukan amal ibadat di malamnya. Antara kaedah yang diajar oleh Rasulullah s.a.w adalah dengan tidur sebentar sebelum atau setelah sholat dhuhur, perbuatan itu dinamakan dengan Qailulah. Ini untuk memudahkan kita bangun di waktu malam mengerjakan amal ibadat.
Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: Dari Ibnu Abbas r.a bahawa Nabi s.a.w telah bersabda;  Carilah kekuatan melalui sahur untuk puasa keesokan hari dan melalui Qailulah (tidur sekejap sebelum atau setelah dhuhur) untuk mendirikan ibadah malam.
Apa yang terjadi pada hari ini pada sesetengah masyarakat kita, mereka tidak menerapkan sunnah ini bahkan perbuatan mereka menyalahi sunnah ini. Mereka terutama anak-anak muda menghabiskan waktu siangnya dengan tidur sepanjang hari kemudian bangun saat menjelang berbuka. Berpuasa bukanlah bulan tidur karena keletihan. Puasa adalah bulan untuk melakukan seberapa banyak amalan sunnah karena padanya pahala dilipatgandakan.
Menjaga Lidah
Terlalu rugi jika kita berpuasa, tetapi tidak mendapat sedikit pahala dari amalan tersebut. Akibatnya, kita hanya mendapat lapar dan dahaga. Penyebab kerugian rohani tersebut adalah karena tidak mau atau bisanya menjaga lidah. Mengumpat, mencaci, mengeluarkan kata-kata kasar dan jorok, mengadu domba, banyak bercakap, berbohong, menyanyi lagu-lagu yang sia-sia juga dilakukan ketika berpuasa.
Umumnya perbuatan ini adalah perbuatan haram untuk dilakukan walaupun bukan pada bulan Ramadhan. Rasulullah s.a.w bersabda dalam sepotong hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dan al-Tabarani yang bermaksud: Banyak orang puasa, tetapi balasannya hanya lapar dan dahaga (tiada pahala) dan banyak orang berjaga malam (beribadah) balasannya hanyalah mengantuk (tiada pahala)
Rasulullah s.a.w bersabda lagi dalam sebuah hadis yang dilaporkan oleh Imam al-Bukhari yang bermaksud: Apabila seseorang daripada kamu berada dalam hari puasa, maka janganlah ia memaki dan mengherdik orang lain. Andainya ia dicela oleh seseorang atau dimusuhi, hendaklah ia berkata “Saya berpuasa”.
Memberi Makan Orang Yang Berpuasa
Antara amalan dan tips yang ditinggalkan oleh Rasulullah s.a.w untuk meningkat timbangan dan kualitas diri kita adalah dengan cara menginfaqkan sedikit harta dengan menyediakan makanan berbuka puasa untuk mereka-mereka yang berpuasa.
Terlalu besar pahalanya seperti yang disabdakan Rasulullah  Barang siapa yang memberi makan kepada orang yang berpuasa (untuk berbuka puasa), dia akan mendapat balasan pahala yang sama seperti pahala orang yang berpuasa itu tanpa dikurangkan sedikit pun daripadanya (Tirmidzi dan Ibn Majah).
Juga dalam hadist yang lain Roulullah n bersabda "Barangsiapa memberi minum kepada orang yang berbuka puasa, niscaya Allah memberi minum kepadanya dari air kolam-Ku dengan suatu minuman yang dia tidak merasakan haus lagi sesudahnya, sehingga dia masuk ke dalam surga." (HR. Ibnu Huzaimah)
Adalah sunnah untuk mereka yang diberi makanan untuk berbuka puasa mendoakan orang yang memberikan dengan doa-doa yang baik setelah selesai berbuka puasa.
 Doa Ketika Berbuka Puasa
Berdoa ketika berbuka puasa adalah mustajab. Kita dianjurkan untuk berdoa apa saja yang kita ingini ketika menunggu waktu tersebut. Rasulullah s.a.w bersabda  Tiga golongan yang tidak ditolak doa mereka: Pemimpin yang adil, Orang yang berpuasa sehingga dia berbuka, dan doa mereka yang dizalimi. (Tirmidzi, Ibn Majah dan Ibn Hibban)
Rasulullah s.a.w juga mengajarkan cara berdoa ketika berbuka puasa. Berikut adalah doa yang baik untuk dibacakan oleh kita sebagai memenuhi tuntutan ittiba’ al-Sunnah. Imam al-Darulqutni menilai sanad hadis ini sebagai hasan. Doa tersebut adalah:
ذهب الظماء وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله تعالى
Bermaksud: Telah hilang kehausan, telah basah urat-urat dan telah ditetapkan pahala-pahala insyaAllah.
 Marilah sama-sama kita berpuasa sebagaimana puasanya Rasulullah s.a.w dan para sahabat yang mulia.  Semoga puasa kita pada tahun ini mampu mengubah dimensi hidup kita yang bercerminkan sunnah Rasulullah dalam beribadat.
Perbanyakkanlah membaca al-Quran dan berzikir, nasihat menasihati serta berdakwah kepada Islam. Jadikan ramadhan kali ini penuh makna untuk diri kita dan masyarakat. Wallahu A’lam.