Perolehan Donasi s/d 7 Juni 2015, 23.38 WIB |
Rentetan kekejaman terhadap Etnis Rohingnya di Arakan,
Myanmar, terus berlangsung. Sejauh ini, jumlah korban yang tewas mencapai 15.0000
orang. Sebanyak 30.000 orang dinyatakan hilang, sedangkan 5.000 orang (yang
kebanyakannya adalah pemuda) ditahan, 53.000 tinggal di kamp-kamp pengungsian
(eramuslim.com) Saat ini ada sekitar 8.000 orang kelaparan dan masih terapung di
lautan, tidak bisa masuk ke wilayah negara manapun.
Rumah dan tempat ibadah mereka dibakar, harta di rampas, tidak boleh bepergian, sekolah dilarang, bekerja di batasi, bekerjapun tidak di gaji. Para wanita diperkosa, anak-anak mereka dibunuh, sebagian dipekerjakan secara RODI, namun hingga kini hampir semua negara di dunia warga dunia bungkam, PBB - pun tidak berdaya.
Negaranya telah melancarkan program sadis “Na Sa Ka Operation”
yaitu membasmi etnis ROHINGYA dengan metode kekerasan, pengusiran,
Burmanisasi, halangan untuk menikah, dan pemerkosaan. Ini adalah state
violence, di mana negara sedang melakukan genosida/etnic cleansing (Heru
Susatyo; Pakar hukum internasional, mirajnews.com).
Teraniaya di negeri sendiri, warga etnis Rohingya-Myanmar memutuskan meninggalkan negaranya. Berbekal nekat karena rasa ketakutan yang luar biasa, dengan berjejal mereka menumpang kapal-kapal untuk menghindari penganiayaan dengan tujuan tidak jelas harus kemana.
Mereka membutuhkan uluran kita, perlindungan keselamatan nyawa, naungan untuk berteduh, atau tikar untuk sekedar berbaring. Bantuan kesehatan dan pemenuhan kebutuhan hidup ala kadarnya, untuk memanusiakan mereka - selayaknya sebagai makhluk yang memiliki hak untuk hidup seperti halnya manusia lainnya.
Sumbangsih, kepedulian, empati, kasih-sayang bapak/ibu sekalian, semoga
sedikit meringankan penderitaan mereka.
Bersama kami ACT – Yayasan Al Islhah ADIPALA, marilah bersama-sama berbagi kasih sayang sesama umat manusia, dengan menyumbangkan sedikit dari harta kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar